Add caption |
Namun saat
kru KB ‘Kami Bisa’ mencoba menelusuri
perjalananya mengenal dunia presenter, ternyata tak serumit yang seringkali
dibayangkan para siswa SMK lainnya khususnya anak-anak Prapanca 2. So, omong punya omong semua ternyata bermula
dari keterpaksaan, dimana pada saat mengikuti Masa Orientasi Sekolah (MOS)
dirinya dipaksa untuk memperkenalkan diri.
“Saat
diminta memperkenalkan diri, saya sedikit GR alias gede rumongso. Namun sesudah
itu saya ingin selalu berada didepan rekan-rekan untuk selalu berbicara, mungkin
karena bawaan lahir kali, yeah,”
paparnya pada kru KAMI BISA.
“Setelah
pembelajaran dikelas normal, saya pun
berkonsultasi dengan bu Devi dan Bu Lina. Mereka sangat mendukung keinginanku
untuk terus belajar menjadi presenter atau pun
menjadi MC,” tambahnya.
Berbagai
lomba yang berbau presenter dan MC mulai diikuti seperti yang digelar JTV, dan Kampus
Petra. Namun dari bernbagai even lomba yang diikuti, mulai satu pun yang dapat
menggembirakan hatinya.
“Mungkin tuhan
belum memberikan jalan untuk saya bisa menjadi yang terbaik. Tapi itu tidak
membuat saya patah semangat apalagi untuk berhenti belajar menjadi presenter,”
ujarnya.
Keinginan
untuk terus maju sempat mendapat tantangan dari keluarga besarnya. Maklum bila
sudah ikut suatu lomba tidak menutup kemungkinan untuk pulang malam. Dan hal
itu selalu menjadi pertimbangan keluarga, alasannya selain istirahat yang
kurang juga dapat mengurangi itensitas belajar dirumah.
Namun semuanya
berubah lain setelah dirinya berhasil menjadi juara harapan 2 pada lomba presenter
yang diadakan JTV dalam acara JUMPALI yang digelar di DTC. Dimana kelurga
memberikan ucapan selamat dan dukungan kepada dirinya. Tidak itu saja saat
dirinya masuk nominasi delapan besar dalam lomba presenter berita televisi sebuah
tv nasional, yang saat diikuti sekitar 250 peserta dari berbagai siswa-siswa dari
Bali, Balikpapan, Jakarta dan Jawa Timur. Semua keluarga terhanyut dalam
kegembiraan dan memberikan dukungan bahwa saya juga ‘BISA’.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar